Harga cabe dan sayuran terus
melambung dan untuk pertamakalinya dalam sejarah di negeri ini, cabe
masuk dalam sidang kabinet, berbagai ahli berpendapat dan “menyalahkan”
cuaca yang ekstrim. Haruskah kita terus menyalahkan alam ? Adalah solusi
lain untuk meningkatkan produksi tanaman?
Dalam kehidupan
keseharian patut kita akui, seringkali kita mengabaikan hal-hal yang
kecil. Kenyataan yang ada hal kecil tersebut akan berdampak besar bila
kita mengabiakannya. Seperti tubuh manusia, nutrisi yang diberikan
haruslah berimbang. Ibaratnya 4 sehat 5 sempurna.
Dalam tanaman
mungkin kita bisa menyamakan dengan pemberian unsur hara makro harus
diimbangi pula dengan unsur hara mikro, karena baik unsur hara makro
maupun mikro besar pengaruhnya dalam menentukan pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman.
Bila kita telaah lebih lanjut, sebenarnya pemberian pupuk yang selama ini dilakukan petani masih kurang memuaskan Tidak jarang petani kita menggunakan pupuk atau nutrisi makro N, P, K, Ca, Mg dan S secara berlebih dan sama sekali tidak menggunakan pupuk mikro.
Bila kita telaah lebih lanjut, sebenarnya pemberian pupuk yang selama ini dilakukan petani masih kurang memuaskan Tidak jarang petani kita menggunakan pupuk atau nutrisi makro N, P, K, Ca, Mg dan S secara berlebih dan sama sekali tidak menggunakan pupuk mikro.
Alhasil bukan produksi yang meningkat tetapi
toksisitas yang terjadi. Produksi yang dihasilkan tanaman dapat
dioptimalkan bukan dengan penggunaan pupuk makro yang berlebih tetapi
dengan menambahkan unsur hara mikro sehingga kita dapat menghemat
penggunaan pupuk makro (NPK) menyeimbangkannya dengan penggunaan pupuk
mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil (gram).
Keseimbangan
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman dapat
didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran dan jumlahsel-sel
tanaman yang diikuti adanya pertumbuhan berat kering tanaman, sedangkan
perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai suatu proses menuju
tercapainya kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
terbagi menjadi dua fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase
pertumbuhan generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif, perbandingan
atau rasio daun (pucuk) dan akar sangat menentukan perkembangan
selanjutnya terutama dalam hal produksi.
Bila pertumbuhan akar
lebih cepat dari daun (pucuk) maupun sebaliknya akan berpengaruh kurang
baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman itu sendiri. Disini jelas
dibutuhkan adanya keseimbangan antara rasio pertumbuhan daun dengan
akar. Artinya agar baik pertumbuhan akar maupun daun sama-sama tumbuh
dan berkembang secara normal dan seimbang tanpa saling mendominasi.
Sudah
bukan rahasia lagi petani dalam menerapkan kegiatan pertanian terutama
dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea,
SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah
satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang
dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang
terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro
(Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl)
Meskipun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan.
“Produksi yang dihasilkan tanaman
dapat dioptimalkan bukan dengan penggunaan pupuk makro yang berlebih
tetapi dengan menambahkan unsur hara mikro sehingga kita dapat menghemat
penggunaan pupuk makro (NPK) menyeimbangkannya dengan penggunaan pupuk
mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil (gram)”
Pada
kenyataan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya.
Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan
jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan
bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi
karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur
mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam
jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan
unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung
dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.
Mikro Nutrisi
Saat
ini kita ketahui pupuk mikro tersusun dari unsur Besi (Fe), Boron (B),
Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Molibdat (Mo), umumnya unsur
mikro ini tersedia pada pH tanah antara 5 – 6. Besi mempunyai peranan
dalam menyusun enzim-enzim pada transport elektron, pembentukan
ultrastruktur kloroplas, penyusun enzim-enzim katalase dan peroksidase,
dan sebagainya.
Tembaga, berperanan dalam fotosintesis karena
bagian penyusun enzim kloroplas plastosianin dalam sistem transpor
electron dan penyusun beberapa enzim oksidase. Seng merupakan penyusun
dari enzim penyusun sintesis Triptofan, prekursor (pra zat) dari IAA,
bersama tembaga berperanan dalam penyusunan enzim superoksida dismutase
(enzim pemecah O2). Molibdat, berperanan dalam “carier” elektron
antara tahap teroksidasi dan tereduksi.
Boron (B). Boron,
mengendalikan transpor gula, pembentukan polisakarida, bagian
pembentukan dari dinding sel dan metabolisme senyawa pektat. Mangan
berperanan dalam aktifasi beberapa enzim yang berkaitan dengan sintesis
asam lemak dan nukleotida serta memainkan peranan dalam respirasi serta
fotosintesis.
B diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk B2O3- .Fungsi unsur hara boron bagi tanaman adalah berfungsi sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman. Meningkatkan mutu tanaman perkebunan, sayuran dan buah-buahan. Berperan dalam perbanyakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca), dan unsur hara B dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
B diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk B2O3- .Fungsi unsur hara boron bagi tanaman adalah berfungsi sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman. Meningkatkan mutu tanaman perkebunan, sayuran dan buah-buahan. Berperan dalam perbanyakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca), dan unsur hara B dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
Dadang Gusyana
Alumnus Biologi UNPAD
Pemerhati Masalah Pupuk
Alumnus Biologi UNPAD
Pemerhati Masalah Pupuk
==================================
PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000
Netto: 1 Kg
PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3 :
46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614
Tidak ada komentar:
Posting Komentar