Jumat, 30 November 2012

Galery Boron

Boron untuk kelapa sawit







Boron dan pertumbuhan tanaman dengan produktifitasnya


Efek Boron pada padi





Boron





Boron dan ke;apa sawit





Boron ok






Hasil jagung sebesar orang, Boron





Jagung dan Boron


==================================



PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000


Netto: 1 Kg



 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614

Pupuk Boron Penting Untuk Produktifitas Tanaman

Harga cabe dan sayuran terus melambung dan untuk pertamakalinya dalam sejarah di negeri ini, cabe masuk dalam sidang kabinet, berbagai ahli berpendapat dan “menyalahkan” cuaca yang ekstrim. Haruskah kita terus menyalahkan alam ? Adalah solusi lain untuk meningkatkan produksi tanaman?

Dalam kehidupan keseharian patut kita akui, seringkali kita mengabaikan hal-hal yang kecil. Kenyataan yang ada hal kecil tersebut akan berdampak besar bila kita mengabiakannya. Seperti tubuh manusia, nutrisi yang diberikan haruslah berimbang. Ibaratnya 4 sehat 5 sempurna.

Dalam tanaman mungkin kita bisa menyamakan dengan pemberian unsur hara makro harus diimbangi pula dengan unsur hara mikro, karena baik unsur hara makro maupun mikro besar pengaruhnya dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
Bila kita telaah lebih lanjut, sebenarnya pemberian pupuk yang selama ini dilakukan petani masih kurang memuaskan Tidak jarang petani kita menggunakan pupuk atau nutrisi makro N, P, K, Ca, Mg dan S secara berlebih dan sama sekali tidak menggunakan pupuk mikro.
Alhasil bukan produksi yang meningkat tetapi toksisitas yang terjadi. Produksi yang dihasilkan tanaman dapat dioptimalkan bukan dengan penggunaan pupuk makro yang berlebih tetapi dengan menambahkan unsur hara mikro sehingga kita dapat menghemat penggunaan pupuk makro (NPK) menyeimbangkannya dengan penggunaan pupuk mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil (gram).

Keseimbangan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran dan jumlahsel-sel tanaman yang diikuti adanya pertumbuhan berat kering tanaman, sedangkan perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai suatu proses menuju tercapainya kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terbagi menjadi dua fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif, perbandingan atau rasio daun (pucuk) dan akar sangat menentukan perkembangan selanjutnya terutama dalam hal produksi.

Bila pertumbuhan akar lebih cepat dari daun (pucuk) maupun sebaliknya akan berpengaruh kurang baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman itu sendiri. Disini jelas dibutuhkan adanya keseimbangan antara rasio pertumbuhan daun dengan akar. Artinya agar baik pertumbuhan akar maupun daun sama-sama tumbuh dan berkembang secara normal dan seimbang tanpa saling mendominasi.
Sudah bukan rahasia lagi petani dalam menerapkan kegiatan pertanian terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl)

Meskipun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan.

“Produksi yang dihasilkan tanaman dapat dioptimalkan bukan dengan penggunaan pupuk makro yang berlebih tetapi dengan menambahkan unsur hara mikro sehingga kita dapat menghemat penggunaan pupuk makro (NPK) menyeimbangkannya dengan penggunaan pupuk mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil (gram)”
Pada kenyataan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.

Mikro Nutrisi
Saat ini kita ketahui pupuk mikro tersusun dari unsur Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Molibdat (Mo), umumnya unsur mikro ini tersedia pada pH tanah antara 5 – 6. Besi mempunyai peranan dalam menyusun enzim-enzim pada transport elektron, pembentukan ultrastruktur kloroplas, penyusun enzim-enzim katalase dan peroksidase, dan sebagainya.

Tembaga, berperanan dalam fotosintesis karena bagian penyusun enzim kloroplas plastosianin dalam sistem transpor electron dan penyusun beberapa enzim oksidase.  Seng merupakan penyusun dari enzim  penyusun sintesis Triptofan, prekursor (pra zat) dari IAA, bersama tembaga berperanan  dalam penyusunan enzim superoksida dismutase (enzim pemecah O2).  Molibdat, berperanan dalam “carier” elektron antara tahap teroksidasi dan tereduksi.

Boron (B). Boron, mengendalikan transpor gula, pembentukan polisakarida, bagian pembentukan dari dinding sel dan metabolisme senyawa pektat.  Mangan berperanan dalam aktifasi beberapa enzim yang berkaitan dengan sintesis asam lemak dan nukleotida serta memainkan peranan dalam respirasi serta fotosintesis.
B diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk B2O3- .Fungsi unsur hara boron bagi tanaman adalah berfungsi sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman. Meningkatkan mutu tanaman perkebunan, sayuran dan buah-buahan. Berperan dalam perbanyakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.  Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca), dan unsur hara B dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.

Dadang Gusyana
Alumnus Biologi UNPAD
Pemerhati Masalah Pupuk

 ==================================

PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000


Netto: 1 Kg



 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614

Boron Dibutuhkan Tanaman

Tanya
Dear Redaksi Netsains, Saya Iqbal penggemar Netsains.com dan perhatianjuga pada pertanian. Saya minta penjelasan mengenai Ketahanan Pangan, ada tugas di sekolah ini. Salam sukses…Iqbal

Jawab:
Pidato Presiden Yudhoyono pada saat kunjungan ke Amerika Serikat pada 14 November 2008 di Washington DC yang berjudul Indonesia and America a 21st Century Partnership beliau mengemukakan bahwa: “We need to have a “second green revolution” around the world to follow the successful green revolution of the 1970’s – this time around of course without damaging the environment. This will need massive investment in agriculture, in irrigation, in fertilizer, in high-yield seed, in the expanded cultivation of arable land, in agro-technology. Remember, a new food crisis will mean political, economic and social doom on many developing countries, which will impact on international security.”
Idealnya keinginan untuk self sufficient atau ketahanan pangan atau swasembada pangan harus berawal dari ketersediaan benih unggul dan pupuk sebagai nutrisi tumbuhan yang pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas dan keuntungan bagi petani. Menjadi petani di negeri ini, susah untuk untung. Data FAO menyebutkan 700 juta petani diseluruh dunia hidup dengan 1.25 USD atau kurang lebih 10.000 rupiah perhari. Memang demikian faktanya.
Ketika musim tanam tiba, justru petani lebih gelisah karena perolehan uang hasil panen sebelumnya justru tidak cukup lagi untuk membeli pupuk. Harga pupuk melonjak, karena begitu langkanya pupuk, dan sulit untuk diperoleh. Sudah jatuh tertimpa tangga, saat petani harus bergelut dengan langkanya pupuk, yang akan berimbas pada kenaikan harga pupuk yang tidak rasional. Sungguh ironis memang. Nasib petani di ujung tanduk. Pada sisi yang lain, eksistensi petani begitu dibutuhkan dan diharapkan sebagai salah satu penyangga kestabilan ekonomi bangsa ini karena memang 50% penduduk di negeri ini bergantung pada sektor ini.
Kekurangan pupuk dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang tidak normal sehingga menurunkan hasil panen petani atau bahkan terjadi gagal panen. Gagal panen inilah yang selanjutnya menjadi ancaman dalam menciptakan ketahanan pangan. Jika situasi kelangkaan pupuk dibiarkan berlangsung lama dan tidak segera diambil tindakan yang tepat oleh instansi terkait, akan mengakibatkan timbul rasa kurang adil kepada petani, menurunkan tingkat kesejahteraan petani, mengganggu ketahanan pangan dan keberlangsungan produksi pertanian nasional, serta dapat menekan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kinerja sektor pertanian, akan berkorelasi positip dengan pola konsumsi pupuk. Data yang ada menunjukkan penurunan areal lahan pertanian yang merata sebesar 10% karena makin meningkatnya kebutuhan masyarakat pada fasilitas pemukiman, pengembangan industri dan fasilitas publik laininya. Contoh nyata pada Pulau Jawa, pada satu sisi merupakan pemasok 70% pangan nasional, tetapi dari tahun ke tahun terjadi penurunan areal pertaniannya.
Berkurangnya lahan pertaniantelah menyebabkan terjadi penurunan produksi setiap hektar lahan sebesar 6,95%. Ditambah lagi dengan terjadi penurunan konsumsi pupuk setiap areal lahan tanam. Penurunan konsumsi pupuk para petani sebesar 10,92% setiap tahun dihitung dari makin berkurangnya lahan dan areal tanam, serta diakibatkan oleh harga pupuk sendiri sangat fluktuatif dan tidak menentu. Bukan sesuatu yang mustahil hal ini diakibatkan kekurangan pupuk karena ketersediaan pupuk yang kurang atau petani tidak mampu membeli pupuk.
Permasalahan pabrik pupuk yang sudah berusia tua sehingga efisiensi produksinya makin menurun. Pasokan gas bumi untuk produksi pupuk sangat terbatas. Dengan demikian pabrik tidak dapat beroperasi optimal. Padahal 60 persen bahan bakunya untuk pupuk urea adalah gas alam. Keterbatasan supply gas alam dikarenakan mayoritas perusahaan gas alam dimiliki oleh swasta yang memiliki orientasi yang besar pada keuntungan. Hal itu seiring dengan diresmikannya liberalisasi sektor migas di Indonesia yang diatur dalam UU 22 Tahun 2001 tentang Migas.
Harga pupuk yang cenderung semakin mahal karena pupuk kimia yang beredar di pasar Indonesia sangat begantung pada bahan baku impor yang harganya terus merangkak naik mengikuti kurs dollar di pasar mata uang internasional. Jumlah distributor daerah dan kios penyalur di Lini IV cenderung masih terkonsentrasi di Ibu Kota Kecamatan/ Kabupten/ Kota. Penggunaan pupuk anorganik meningkat drastis akibat fanatisme petani dan bertambahnya luas areal tanam, sementara penggunaan pupuk organik belum berkembang.
Diperlukan Solusi Nyata
Dari sisi petani diperlukan pendidikan mengenai pupuk. Bila kita telaah lebih lanjut, sebenarnya pemberian pupuk yang selama ini dilakukan petani masih kurang memuaskan. Mengap? Karena produksi yang dihasilkan tanaman selama ini ternyata masih dapat dioptimalkan lagi bila kita memberikan unsur tambahan berupa unsur hara mikro.
Disinilah terlihat adanya peranan yang penting dari unsur hara mikro yang seringkali kita lupakan. Jadi, seperti halnya tubuh manusia, nutrisi yang diberikan haruslah berimbang. Ibaratnya 4 sehat 5 sempurna. Dalam tanaman mungkin kita bisa menyamakan dengan pemberian unsur hara makro harus diimbangi pula dengan unsur hara mikro, karena baik unsur hara makro maupun mikro besar pengaruhnya dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran dan jumlahsel-sel tanaman yang diikuti adanya pertumbuhan berat kering tanaman, sedangkan perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai suatu proses menuju tercapainya kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terbagi menjadi dua fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif, perbandingan atau rasio daun (pucuk) dan akar sangat menentukan perkembangan selanjutnya terutama dalam hal produksi. Bila pertumbuhan akar lebih cepat dari daun (pucuk) maupun sebaliknya akan berpengaruh kurang baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman itu sendiri. Disini jelas dibutuhkan adanya keseimbangan antara rasio pertumbuhan daun dengan akar. Artinya agar baik pertumbuhan akar maupun daun sama-sama tumbuh dan berkembang secara normal dan seimbang tanpa saling mendominasi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa petani dalam menerapkan kegiatan agronomis terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl).
Meskipun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan.
Pada kenyataan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.
Salah satu unsur mikro yang sering terlewatkanadalah Boron (B). B diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk B2O3- .Fungsi unsur hara Boron (Bo) bagi tanaman adalah berfungsi sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman. Meningkatkan mutu tanaman perkebunan, sayuran dan buah-buahan. Berperan dalam perbanyakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca), dan unsur hara B dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
Dari sisi pemerintah diperlukan upaya untuk bisa menciptakan ketegasan dalam jalur distribusi pupuk itu sendiri. Petani kita memang pernah dibiarkan untuk masuk dalam tata niaga pupuk yang bebas. Pada tahun 1987 pemerintah telah mencabut subsidi pupuk dan subsisdi pestisida. Kebebasan ini melahirkan banyak konsekuensi. Kebijakan baru dengan memberikan subsidi sebesar 35 juta dolar AS untuk pupuk jelas harus dilihat kembali mekanismenya. Yang mutlak diperlukan adalah pola distribusi yang lebih otonom, lebih profesional, adanya transparansi, dan akuntabilitas dalam tata niaga.
Akankah kita tetap menjadi bangsa yang tangguh dengan ketahanan pangannnya? Pemerintah setidaknya harus menyadari bahwa permasalahan pupuk adalah masalah klasik yang mdmang terus-menerus muncul setiap tahunnya. Sinergi antara kebijakan pemerintah dalam penyediaan pupuk dengan peningkatan pengetahuan pemupukan berimbang dapat menjadi kunci utama suksesnya ketahanan pangan di negeri ini.
Dadang Gusyana, S.Si
Pemerhati Masalah Pertanian.


==================================


PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000


Netto: 1 Kg



 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614

Sabtu, 03 November 2012

Nutri Boron dan Teknologi Chelated

TEKNOLOGI CHELATED
Teknologi chelated  yang diaplikasikan pada setiap produk pupuk Nutri Boron mengunakan LIGNOSUPHONATE yang efektif menjaga pelepasan berkala unsur hara yang terkandung didalamnya. Unsur hara keluar secara berkala dan perlahan seiring dengan kebutuhan dan daya serap tanaman.
Teknologi chelated  menghadirkan solusi inovatif yang menjaga ketersediaan kebutuhan hara tanaman sesuai dengan tingkat pertumbuhan tanaman.
BENEFIT PRODUK
1. MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN
Pupuk Nutri Boron dichelated dengan bahan ORGANIK yang menjaga unsur hara dilarutkan secara berkala dan diserap secara optimum di area perakaran tanaman.
2. MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PEMUPUKAN
Pupuk Nutri Boron dirancang untuk larut secara bertahap hingga 3 bulan setelah aplikasi sesuai dengan kebutuhan tanaman dan suhu tanah. Teknologi chelated  ini memberikan penghematan pada biaya aplikasi berulang dan koreksi pemberian pupuk.
3. MENEKAN POTENSI KEHILANGAN HARA DAN MENJAGA KESERAGAMAN PERTUMBUHAN
Pupuk Nutri Boron mengeliminir kehilangan hara karena pencucian air hujan, reaksi kimia, mikro organisme tanah dan faktor lainnya. Teknologi chelated  melindungi pupuk dalam granulate dari efek negatif tersebut dan bentuk dan massa butiran yang seragam mampu mendistribusikan unsur-unsur didalamnya secara merata.



 ==================================



PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000


Netto: 1 Kg



 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614

Kamis, 01 November 2012

Testimoni Pupuk Nutri Boron

Inilah Pupuk Terdasyat tahun 2012 - 2013 Nutri Boron dengan mutu kualitas tinggi dan kandungan mikro komplit, tidak adak pupuk dengan kualitas setara Nutri Boron.

Kandungan Pupuk Nutri Boron: B2O3: 46%, N: 1%, Zn: 1%, Mgn: 0,5%


PASURUAN JAWA TIMUR
Lokasi sawah di Gadingrejo - belakang POM Bensin Karangketug Pasuruan Jawa Timur.
Bapak Mun: " saya memiliki satu petak sawah seluas 8m x 350m, sayangnya tanaman padi saya sejak pertama kali tanam hingga mendekati pemupukan kedua, tanaman padinya tidak tumbuh maksimal/kerdil dan unjung-ujung daunnya berwarna kuning semua, jadi tidak segar... Alhamdulillah setelah ditawari Pupuk Nutri Boron dan saya coba, hasilnya luarbiasa... setelah pemupukan yang kedua saya sertakan juga Pupuk Nutri Boron 2 Kg, dua minggu kemudian tanaman padi saya menjadi 'MODOT' panjang dan hijau segar. Saya sangat senang sekali walaupun sebelumnya saya pesimis, sekarang optimis hasil padi saya akan meningkat 20%-nya. Saya beli lagi 6kg Pupuk Nutri Boron setelah saya ceritakan pada saudara saya dan mereka mau mencobanya. Terimakasih Pupuk Nutri Boron "

Pule, WONOGIRI JAWA TENGAH
Setelah panen padi dengan Bapak BUPATI, hasil produksi padi rata-rata meningkat 20% setelah pemakaian Pupuk Nutri Boron dengan dosis 6kg - 8kg per hektar. Terimakasih Pupuk Nutri Boron.

Bandungan, SEMARANG JAWA TENGAH
Pemakaian Pupuk Nutri Boron pada sayuran KOL, akar jadi besar-besar tanaman jadi sehat bunga KOL menjadi lebih besar, sehat dan tahan penyakit, penjualanpun menjadi lebih laris dan meninggkat. Tidak salah dan tidak ragu lagi memakai Nutri Boron. Terbukti Nyata!!!. Terimakasih Pupuk Nutri Boron

PROBOLINGGO JAWA TIMUR
Aplikasi pada tanaman bawang lebih menguntungkan petani dengan peningkatan hasil produksi berkisar 20%, bawangpun terlihat besar dan segar, otomatis keuangan petani menjadi lebih sejahtera. Terima Kasih Pupuk Nutri Boron.

Masih banyak lagi testimoni yang belum terekam.
Kirimkan testimoni anda dengan Pupuk Nutri Boron di 082124006614 atau email bintangpertanian@yahoo.com

Sampai jumpa pada testimoni berikutnya.

Salam


Jumat, 12 Oktober 2012

Unsur Mikro

Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro merupakan makanan bagi tanaman. Bedanya hanya pada takaran yang dipakai oleh tanaman tersebut. Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman akan terganggu. Kunci nya adalah, pengelompokan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan kebutuhan unsur hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara (pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga

Unsur hara mikro adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif kecil, namun sangat penting dan mutlak di perlukan oleh tanaman sebagai makanan, bila berlebihan akan menjadi racun bagi tanaman tersebut.  
Adapun unsur hara mikro terdiri atas:
a. Boron (Br)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:(1). Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gulaterlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. (2.) Boron  memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosauntuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap seranganhama dan penyakit.
Bila tanaman kekurangan unsur Boron maka:
1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang–ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalamruang sel.
2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsisebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaransel.
3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. 
b. Besi (Fe)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:
1. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusunferedoxin yang terdapat dalam klorofil.
2. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin.
Jika Fe defisiensi maka prosesfotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat.k.
c. Mangan ( Mn ) 
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensi:
1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( IndolAcetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. 
2. Mn berpengaruh pada proses fotolisis air ( penguraianair ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses–proses metabolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
d. Seng ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini ialah:
1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadiamilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan pertumbuhan..
e. Cuprum (Cu) 
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Esensi dari unsur ini adalah:
1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofilsehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.
2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuatuntuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
f. Molibdenum (Mo) 
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4-. Esensi unsur ini: Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pembentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
g. Boron (B)
Esensi unsur ini adalah :
1. Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium.
2. Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
3. Pada tanaman penghasil  biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
4. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun.  daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. Kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. 
h. Klor ( Cl )
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian kegunaan fisiologis dari unsur Cl sendiri bagi tanaman, belum banyak diketahui orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian– enelitian tentang unsur yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Cl ini secara mendetail dan jelas.Perlu diingat bahwa Cl adalah salah satu unsur esensial mikro, sehingga walaupun diperlukan hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman ( Mg – g/ tanaman ) tetapi unsur inimutlak diperlukan oleh tanaman karena :
1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
2. Fungsi dan peranan biokemisnya secara spesifik.
3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman

===============================


PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000

Netto: 1 Kg



 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614

Kamis, 11 Oktober 2012

Produktifitas Sawit Dan Boron

Semua tanaman, termasuk kelapa sawit, memerlukan unsur hara, baik makro maupun mikro, yang bisa didapatkan dari dalam tanah. Seperti halnya manusia yang membutuhkan nutrisi seimbang, maka kandungan nutrisi dalam tanaman pun harus memenuhi unsur empat sehat lima sempurna. Tujuannya agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta tetap produktif.

Beberapa unsur hara mikro yang berperan penting dalam mengendalikan pertumbuhan tanaman, di antaranya ialah, seng, besi, tembaga, mangan, magnesium, molybdenum, dan boron. Khusus boron, unsur itu benar-benar diperlukan oleh kelapa sawit. Pasalnya, kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang rentan apabila kekurangan boron yang bisa berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman.

Setidaknya, setiap pohon kelapa sawit memerlukan 100 sampai 200 gram boron per tahun. Sayangnya, meski Indonesia termasuk salah satu eksportir kelapa sawit terbesar di dunia, negeri ini tidak memiliki boron secara alami. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan perkebunan kelapa sawit seluas 7,8 hektare saja, diperlukan suplai boron sekitar 100 ribu ton per tahun.

Mau tidak mau kebutuhan tersebut harus dipenuhi, pasalnya boron memiliki dua fungsi fisiologis utama yang bermanfaat bagi tanaman. Fungsi pertama, boron bisa membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses tersebut menyebabkan buah akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.

Fungsi fisiologis kedua, yakni boron memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel. Alhasil, tanaman pun menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan unsur boron maka dinding sel yang terbentuk menjadi sangat tipis. Selain itu, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang-ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel.

Kekurangan boron juga bisa menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat karena unsur itu berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel.

Dampak lainnya, laju proses fotosintesis tanaman akan menurun. Hal itu disebabkan gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk di daun. Umumnya tanaman yang kekurangan boron bisa diamati dari bentuk daunnya yang tidak sempurna atau sering disebut hook leaf.

Daun muda warnanya menjadi kecokelatan dan membengkok. Selain itu, daun tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (rounded front tip), anak daun pada ujung pelepah berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput atau bristle tip, atau tumbuh rapat pendek seolah-olah bersatu dan padat (little leaf). Ketidaksempurnaan (malformation) bentuk daun itu berakibat pada terganggunya proses fotosintesis sehingga buah yang terbentuk sedikit, kecil, dan berkualitas rendah.

Boron yang telah dimurnikan biasanya berbentuk padatan hitam dengan kilap logam dan bersifat keras serta semikonduktor itu sangat memengaruhi metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin tanaman. Lebih dari itu, unsur tersebut juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, sertaperkecambahan serbuk sari.

Tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara mikro itu akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan jaringan meristematik (pucuk akar) terhambat, pucuk mati, mobilitas rendah, serta buahyang sedang berkembang rentan terserang penyakit.

Dimulai Saat Pembibitan
Lantas, dapatkah boron diaplikasikan pada tanaman kelapa sawit untuk mencegah penurunan kualitas tanaman? Pada dasarnya ketika kelapa sawit kekurangan boron tanda-tandanya akan cepat terlihat. Sayangnya, dalam kondisi itu sudah terlambat untuk melakukan aplikasi sehingga harus menunggu waktu pembualan selanjutnya.

Mekanisme penambahan boron dapat dimulai pada saat pembibitan dengan cara penyemprotan pada bagian daun. Selanjutnya, dilakukan proses pemupukan dengan campuran NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium) pada bulan ke-8 dan ke-16 dengan dosis 0,02 gram per pohon. Pada bulan ke-24 dosis pemberian boron meningkat, menjadi 0,05 gram per pohon.

Pemberian dosis itu tidak bisa disamakan pada semua area perkebunan kelapa sawit. Aplikasi boron harus memperhatikan tingginya curah hujan, derajat keasaman tanah (pH), dan kandungan material organik tanah. Baru-baru ini, beberapa negara telah berhasil melakukan aplikasi boron pada tanaman-tanaman pertanian atau perkebunan.

Boron yang ditambahkan ke dalam tanaman itu di antaranya berupa sodium tetraborate pentahydrate yang bisa langsung dimasukkan ke dalam tanah dan disodium tetraborate pentahydrate, boron berbentuk granular yang dicampur dengan NPK. Ada pula disodium octaborate, pupuk boron yang larut dalam air yang diaplikasikan pada saat pembibitan tanaman.

Mengingat boron tergolong ke dalam bahan kimia beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan, maka pemerintah pun mengawasi penggunaannya dengan ketat. Aktivitas perngadaan, distribusi, serta pengawasan penggunaan unsur itu ha-rus sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan No 44/M-DAG/ Per/9/2009. Adanya pengawasan tersebut diharapkan bisa menjadikan penggunaan boron benar-benar bermanfaat, yakni meningkatkan produktivitas kelapa sawit Indonesia dan tidak menimbulkan dampak negatif.

Dengan demikian, bukan tidak mungkin produksi crude palm oil (CPO) Indonesia yang selama ini baru mencapai 2,5 juta ton per hektare per tahun bisa menyamai, bahkan melampaui Malaysia yang mampu memproduksi CPO sebanyak 4 juta ton per hektare per tahun.

Dadang Gusyana, S.Si
Information Officer, Indonesian Biotechnology Information Centre (IndoBIC), Bogor.
Penulis Artikel www.netsains.com.

sumber:  http://www.mediaperkebunan.net/index.php?option=com_content&view=article&id=86:cara-meningkatkan-produktivitas-sawit&catid=9:publikasi&Itemid=5

===============================

PROMO PRODUK

NUTRI BORON
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000


Netto: 1 Kg




 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)

PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
NUTRI BORON

Tersedia kemasan 25 KG dengan ketentuan khusus.


TOMMY
HP: 082124006614