Jumat, 12 Oktober 2012

Unsur Mikro

Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro merupakan makanan bagi tanaman. Bedanya hanya pada takaran yang dipakai oleh tanaman tersebut. Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman akan terganggu. Kunci nya adalah, pengelompokan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan kebutuhan unsur hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara (pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga

Unsur hara mikro adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif kecil, namun sangat penting dan mutlak di perlukan oleh tanaman sebagai makanan, bila berlebihan akan menjadi racun bagi tanaman tersebut.  
Adapun unsur hara mikro terdiri atas:
a. Boron (Br)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:(1). Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gulaterlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. (2.) Boron  memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosauntuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap seranganhama dan penyakit.
Bila tanaman kekurangan unsur Boron maka:
1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang–ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalamruang sel.
2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsisebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaransel.
3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. 
b. Besi (Fe)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:
1. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusunferedoxin yang terdapat dalam klorofil.
2. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin.
Jika Fe defisiensi maka prosesfotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat.k.
c. Mangan ( Mn ) 
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensi:
1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( IndolAcetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. 
2. Mn berpengaruh pada proses fotolisis air ( penguraianair ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses–proses metabolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
d. Seng ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini ialah:
1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadiamilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan pertumbuhan..
e. Cuprum (Cu) 
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Esensi dari unsur ini adalah:
1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofilsehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.
2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuatuntuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
f. Molibdenum (Mo) 
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4-. Esensi unsur ini: Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pembentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
g. Boron (B)
Esensi unsur ini adalah :
1. Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium.
2. Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
3. Pada tanaman penghasil  biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
4. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun.  daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. Kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. 
h. Klor ( Cl )
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian kegunaan fisiologis dari unsur Cl sendiri bagi tanaman, belum banyak diketahui orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian– enelitian tentang unsur yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Cl ini secara mendetail dan jelas.Perlu diingat bahwa Cl adalah salah satu unsur esensial mikro, sehingga walaupun diperlukan hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman ( Mg – g/ tanaman ) tetapi unsur inimutlak diperlukan oleh tanaman karena :
1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
2. Fungsi dan peranan biokemisnya secara spesifik.
3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman

===============================


PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000

Netto: 1 Kg



 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614

Kamis, 11 Oktober 2012

Produktifitas Sawit Dan Boron

Semua tanaman, termasuk kelapa sawit, memerlukan unsur hara, baik makro maupun mikro, yang bisa didapatkan dari dalam tanah. Seperti halnya manusia yang membutuhkan nutrisi seimbang, maka kandungan nutrisi dalam tanaman pun harus memenuhi unsur empat sehat lima sempurna. Tujuannya agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta tetap produktif.

Beberapa unsur hara mikro yang berperan penting dalam mengendalikan pertumbuhan tanaman, di antaranya ialah, seng, besi, tembaga, mangan, magnesium, molybdenum, dan boron. Khusus boron, unsur itu benar-benar diperlukan oleh kelapa sawit. Pasalnya, kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang rentan apabila kekurangan boron yang bisa berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman.

Setidaknya, setiap pohon kelapa sawit memerlukan 100 sampai 200 gram boron per tahun. Sayangnya, meski Indonesia termasuk salah satu eksportir kelapa sawit terbesar di dunia, negeri ini tidak memiliki boron secara alami. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan perkebunan kelapa sawit seluas 7,8 hektare saja, diperlukan suplai boron sekitar 100 ribu ton per tahun.

Mau tidak mau kebutuhan tersebut harus dipenuhi, pasalnya boron memiliki dua fungsi fisiologis utama yang bermanfaat bagi tanaman. Fungsi pertama, boron bisa membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses tersebut menyebabkan buah akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.

Fungsi fisiologis kedua, yakni boron memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel. Alhasil, tanaman pun menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan unsur boron maka dinding sel yang terbentuk menjadi sangat tipis. Selain itu, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang-ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel.

Kekurangan boron juga bisa menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat karena unsur itu berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel.

Dampak lainnya, laju proses fotosintesis tanaman akan menurun. Hal itu disebabkan gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk di daun. Umumnya tanaman yang kekurangan boron bisa diamati dari bentuk daunnya yang tidak sempurna atau sering disebut hook leaf.

Daun muda warnanya menjadi kecokelatan dan membengkok. Selain itu, daun tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (rounded front tip), anak daun pada ujung pelepah berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput atau bristle tip, atau tumbuh rapat pendek seolah-olah bersatu dan padat (little leaf). Ketidaksempurnaan (malformation) bentuk daun itu berakibat pada terganggunya proses fotosintesis sehingga buah yang terbentuk sedikit, kecil, dan berkualitas rendah.

Boron yang telah dimurnikan biasanya berbentuk padatan hitam dengan kilap logam dan bersifat keras serta semikonduktor itu sangat memengaruhi metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin tanaman. Lebih dari itu, unsur tersebut juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, sertaperkecambahan serbuk sari.

Tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara mikro itu akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan jaringan meristematik (pucuk akar) terhambat, pucuk mati, mobilitas rendah, serta buahyang sedang berkembang rentan terserang penyakit.

Dimulai Saat Pembibitan
Lantas, dapatkah boron diaplikasikan pada tanaman kelapa sawit untuk mencegah penurunan kualitas tanaman? Pada dasarnya ketika kelapa sawit kekurangan boron tanda-tandanya akan cepat terlihat. Sayangnya, dalam kondisi itu sudah terlambat untuk melakukan aplikasi sehingga harus menunggu waktu pembualan selanjutnya.

Mekanisme penambahan boron dapat dimulai pada saat pembibitan dengan cara penyemprotan pada bagian daun. Selanjutnya, dilakukan proses pemupukan dengan campuran NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium) pada bulan ke-8 dan ke-16 dengan dosis 0,02 gram per pohon. Pada bulan ke-24 dosis pemberian boron meningkat, menjadi 0,05 gram per pohon.

Pemberian dosis itu tidak bisa disamakan pada semua area perkebunan kelapa sawit. Aplikasi boron harus memperhatikan tingginya curah hujan, derajat keasaman tanah (pH), dan kandungan material organik tanah. Baru-baru ini, beberapa negara telah berhasil melakukan aplikasi boron pada tanaman-tanaman pertanian atau perkebunan.

Boron yang ditambahkan ke dalam tanaman itu di antaranya berupa sodium tetraborate pentahydrate yang bisa langsung dimasukkan ke dalam tanah dan disodium tetraborate pentahydrate, boron berbentuk granular yang dicampur dengan NPK. Ada pula disodium octaborate, pupuk boron yang larut dalam air yang diaplikasikan pada saat pembibitan tanaman.

Mengingat boron tergolong ke dalam bahan kimia beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan, maka pemerintah pun mengawasi penggunaannya dengan ketat. Aktivitas perngadaan, distribusi, serta pengawasan penggunaan unsur itu ha-rus sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan No 44/M-DAG/ Per/9/2009. Adanya pengawasan tersebut diharapkan bisa menjadikan penggunaan boron benar-benar bermanfaat, yakni meningkatkan produktivitas kelapa sawit Indonesia dan tidak menimbulkan dampak negatif.

Dengan demikian, bukan tidak mungkin produksi crude palm oil (CPO) Indonesia yang selama ini baru mencapai 2,5 juta ton per hektare per tahun bisa menyamai, bahkan melampaui Malaysia yang mampu memproduksi CPO sebanyak 4 juta ton per hektare per tahun.

Dadang Gusyana, S.Si
Information Officer, Indonesian Biotechnology Information Centre (IndoBIC), Bogor.
Penulis Artikel www.netsains.com.

sumber:  http://www.mediaperkebunan.net/index.php?option=com_content&view=article&id=86:cara-meningkatkan-produktivitas-sawit&catid=9:publikasi&Itemid=5

===============================

PROMO PRODUK

NUTRI BORON
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000


Netto: 1 Kg




 PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3  : 46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)

PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
NUTRI BORON

Tersedia kemasan 25 KG dengan ketentuan khusus.


TOMMY
HP: 082124006614


Selasa, 02 Oktober 2012

Dasyat Pupuk Nutri Boron Pada Tanaman



NUTRI BORON
NB 1/47
JAGUNG


TEMBAKAU
BAWANG DG NUTRI BORON
BAWANG TANPA NUTRI BORON
JAGUNG DENGAN NUTRI BORON
JAGUNG TANPA NUTRI BORON
DENGAN NUTRI BORON SEBELAH KIRI ANDA
KEBUN JAGUNG, DK 77 + NUTRI BORON DI SLAWI
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000









Jagung + Nutri Boron = BOSS BESAR




HASIL PRODUKSI MENINGKAT 10% - 20%, KEBAHAGIAN KITA SEMUAA!!!

PEMESANAN NUTRI BORON DAN KETERANGAN LEBIH LANJUT 

HUBUNGI TOMMY 082124006614