Senin, 15 Oktober 2012
Peluang Usaha
Jumat, 12 Oktober 2012
Unsur Mikro
Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro merupakan makanan bagi
tanaman. Bedanya hanya pada takaran yang dipakai oleh tanaman tersebut.
Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun
unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan
tanaman akan terganggu. Kunci nya adalah, pengelompokan kandungan unsur
hara makro dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan
kebutuhan unsur hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur
hara (pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan
sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga
Unsur hara mikro adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah yang relatif kecil, namun sangat penting dan mutlak di
perlukan oleh tanaman sebagai makanan, bila berlebihan akan menjadi
racun bagi tanaman tersebut.
Adapun unsur hara mikro terdiri atas:
a. Boron (Br)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai dua
fungsi fisiologis utama adalah:(1). Membentuk ester dengan sukrosa
sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gulaterlarut dalam tubuh tanaman
lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah.
(2.) Boron memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi
selulosauntuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan
terhadap seranganhama dan penyakit.
Bila tanaman kekurangan unsur Boron maka:
1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang
diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang–ruang reksigen
karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk
mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi
tidak manis, karena terlalu banyak air didalamruang sel.
2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena
Boron berfungsisebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam
pembelahan dan pembesaransel.
3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula
yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk
didaun.
b. Besi (Fe)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:
1. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusunferedoxin yang terdapat dalam klorofil.
2. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin.
2. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin.
Jika Fe defisiensi maka prosesfotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat.k.
c. Mangan ( Mn )
c. Mangan ( Mn )
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensi:
1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( IndolAcetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin.
2. Mn berpengaruh pada proses fotolisis
air ( penguraianair ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan
tanaman untuk proses–proses metabolisme seperti absorbsi, transpirasi,
pembelahan sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
d. Seng ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini ialah:
1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi
katalisator pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino
yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang
selanjutnya menjadi auksin.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadiamilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan pertumbuhan..
e. Cuprum (Cu)
e. Cuprum (Cu)
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Esensi dari unsur ini adalah:
1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan
stabilisator klorofilsehingga berhubungan juga dengan proses
fotosintesis.
2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai
basa kuatuntuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3
yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam
tubuh tanaman akan bersifat racun.
f. Molibdenum (Mo)
f. Molibdenum (Mo)
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4-. Esensi unsur ini: Sebagai
aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja
membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk
pembentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.
g. Boron (B)
g. Boron (B)
Esensi unsur ini adalah :
1. Unsur ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium.
2. Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
3. Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
4. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. Kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam.
2. Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
3. Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
4. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. Kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam.
h. Klor ( Cl )
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun
demikian kegunaan fisiologis dari unsur Cl sendiri bagi tanaman, belum
banyak diketahui orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian–
enelitian tentang unsur yang satu ini, disamping kurangnya literatur
yang menulis tentang Cl ini secara mendetail dan jelas.Perlu diingat
bahwa Cl adalah salah satu unsur esensial mikro, sehingga walaupun
diperlukan hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman ( Mg – g/ tanaman )
tetapi unsur inimutlak diperlukan oleh tanaman karena :
1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
2. Fungsi dan peranan biokemisnya secara spesifik.
3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman
===============================
Netto: 1 Kg
PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
===============================
PROMO PRODUK
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000
Netto: 1 Kg
PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3 :
46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
TOMMY
HP: 082124006614
Kamis, 11 Oktober 2012
Produktifitas Sawit Dan Boron
Semua
tanaman, termasuk kelapa sawit, memerlukan unsur hara, baik makro
maupun mikro, yang bisa didapatkan dari dalam tanah. Seperti halnya
manusia yang membutuhkan nutrisi seimbang, maka kandungan nutrisi dalam
tanaman pun harus memenuhi unsur empat sehat lima sempurna. Tujuannya
agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta tetap
produktif.
Beberapa
unsur hara mikro yang berperan penting dalam mengendalikan pertumbuhan
tanaman, di antaranya ialah, seng, besi, tembaga, mangan, magnesium,
molybdenum, dan boron. Khusus boron, unsur itu benar-benar diperlukan
oleh kelapa sawit. Pasalnya, kelapa sawit merupakan salah satu tanaman
yang rentan apabila kekurangan boron yang bisa berdampak pada rendahnya
produktivitas tanaman.
Setidaknya,
setiap pohon kelapa sawit memerlukan 100 sampai 200 gram boron per
tahun. Sayangnya, meski Indonesia termasuk salah satu eksportir kelapa
sawit terbesar di dunia, negeri ini tidak memiliki boron secara alami.
Padahal, untuk memenuhi kebutuhan perkebunan kelapa sawit seluas 7,8
hektare saja, diperlukan suplai boron sekitar 100 ribu ton per tahun.
Mau
tidak mau kebutuhan tersebut harus dipenuhi, pasalnya boron memiliki
dua fungsi fisiologis utama yang bermanfaat bagi tanaman. Fungsi
pertama, boron bisa membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang
merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut
dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses tersebut
menyebabkan buah akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.
Fungsi
fisiologis kedua, yakni boron memudahkan pengikatan molekul glukosa dan
fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel. Alhasil,
tanaman pun menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan unsur boron maka dinding sel yang
terbentuk menjadi sangat tipis. Selain itu, sel menjadi besar yang
diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang-ruang reksigen
karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk
mempertebal dinding sel.
Kekurangan
boron juga bisa menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat karena
unsur itu berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin
dalam pembelahan dan pembesaran sel.
Dampak
lainnya, laju proses fotosintesis tanaman akan menurun. Hal itu
disebabkan gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan
tertumpuk di daun. Umumnya tanaman yang kekurangan boron bisa diamati
dari bentuk daunnya yang tidak sempurna atau sering disebut hook leaf.
Daun muda warnanya menjadi kecokelatan dan membengkok. Selain itu, daun tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (rounded front tip),
anak daun pada ujung pelepah berubah bentuk menjadi kecil seperti
rumput atau bristle tip, atau tumbuh rapat pendek seolah-olah bersatu
dan padat (little leaf). Ketidaksempurnaan (malformation)
bentuk daun itu berakibat pada terganggunya proses fotosintesis
sehingga buah yang terbentuk sedikit, kecil, dan berkualitas rendah.
Boron
yang telah dimurnikan biasanya berbentuk padatan hitam dengan kilap
logam dan bersifat keras serta semikonduktor itu sangat memengaruhi
metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin
tanaman. Lebih dari itu, unsur tersebut juga berperan dalam pembelahan,
pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran,
sertaperkecambahan serbuk sari.
Tanaman
yang mengalami defisiensi unsur hara mikro itu akan menunjukkan
tanda-tanda pertumbuhan jaringan meristematik (pucuk akar) terhambat,
pucuk mati, mobilitas rendah, serta buahyang sedang berkembang rentan
terserang penyakit.
Dimulai Saat Pembibitan
Lantas,
dapatkah boron diaplikasikan pada tanaman kelapa sawit untuk mencegah
penurunan kualitas tanaman? Pada dasarnya ketika kelapa sawit kekurangan
boron tanda-tandanya akan cepat terlihat. Sayangnya, dalam kondisi itu
sudah terlambat untuk melakukan aplikasi sehingga harus menunggu waktu
pembualan selanjutnya.
Mekanisme
penambahan boron dapat dimulai pada saat pembibitan dengan cara
penyemprotan pada bagian daun. Selanjutnya, dilakukan proses pemupukan
dengan campuran NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium) pada bulan ke-8 dan
ke-16 dengan dosis 0,02 gram per pohon. Pada bulan ke-24 dosis pemberian
boron meningkat, menjadi 0,05 gram per pohon.
Pemberian
dosis itu tidak bisa disamakan pada semua area perkebunan kelapa sawit.
Aplikasi boron harus memperhatikan tingginya curah hujan, derajat
keasaman tanah (pH), dan kandungan material organik tanah. Baru-baru
ini, beberapa negara telah berhasil melakukan aplikasi boron pada
tanaman-tanaman pertanian atau perkebunan.
Boron
yang ditambahkan ke dalam tanaman itu di antaranya berupa sodium
tetraborate pentahydrate yang bisa langsung dimasukkan ke dalam tanah
dan disodium tetraborate pentahydrate, boron berbentuk granular yang
dicampur dengan NPK. Ada pula disodium octaborate, pupuk boron yang
larut dalam air yang diaplikasikan pada saat pembibitan tanaman.
Mengingat
boron tergolong ke dalam bahan kimia beracun dan sangat berbahaya bagi
kesehatan maupun lingkungan, maka pemerintah pun mengawasi penggunaannya
dengan ketat. Aktivitas perngadaan, distribusi, serta pengawasan
penggunaan unsur itu ha-rus sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan
No 44/M-DAG/ Per/9/2009. Adanya pengawasan tersebut diharapkan bisa
menjadikan penggunaan boron benar-benar bermanfaat, yakni meningkatkan
produktivitas kelapa sawit Indonesia dan tidak menimbulkan dampak
negatif.
Dengan
demikian, bukan tidak mungkin produksi crude palm oil (CPO) Indonesia
yang selama ini baru mencapai 2,5 juta ton per hektare per tahun bisa
menyamai, bahkan melampaui Malaysia yang mampu memproduksi CPO sebanyak 4
juta ton per hektare per tahun.
Dadang Gusyana, S.Si
Information Officer, Indonesian Biotechnology Information Centre (IndoBIC), Bogor.
Penulis Artikel www.netsains.com.
sumber: http://www.mediaperkebunan.net/index.php?option=com_content&view=article&id=86:cara-meningkatkan-produktivitas-sawit&catid=9:publikasi&Itemid=5
===============================
PROMO PRODUK
NUTRI BORON
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000
Netto: 1 Kg
PUPUK NUTRI BORON MENGANDUNG UNSUR HARA MIKRO ESSENSIAL BORON (B) YANG SANGAT DIBUTUHKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SERTA DAPAT MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN.
(KANDUNGAN: B2O3 :
46%, N :1%, Zn : 1%, MgO : 0,5%)
PEMESANAN ECERAN DAN GROSIR
NUTRI BORON
Tersedia kemasan 25 KG dengan ketentuan khusus.
Tersedia kemasan 25 KG dengan ketentuan khusus.
TOMMY
HP: 082124006614
Selasa, 02 Oktober 2012
Dasyat Pupuk Nutri Boron Pada Tanaman
![]() |
NUTRI BORON |
![]() |
NB 1/47 |
![]() |
JAGUNG |
![]() |
TEMBAKAU |
![]() |
BAWANG DG NUTRI BORON |
![]() |
BAWANG TANPA NUTRI BORON |
![]() |
JAGUNG DENGAN NUTRI BORON |
![]() |
JAGUNG TANPA NUTRI BORON |
![]() |
DENGAN NUTRI BORON SEBELAH KIRI ANDA |
![]() |
KEBUN JAGUNG, DK 77 + NUTRI BORON DI SLAWI |
![]() |
No. Reg : P134/DEPTAN-PPI/X/2010
SNI : 02-2803-2000
|
![]() |
Jagung + Nutri Boron = BOSS BESAR |
HASIL PRODUKSI MENINGKAT 10% - 20%, KEBAHAGIAN KITA SEMUAA!!!
PEMESANAN NUTRI BORON DAN KETERANGAN LEBIH LANJUT
HUBUNGI TOMMY 082124006614
Langganan:
Postingan (Atom)